Para staf medis di rumah sakit nasional Kolombo, Srilanka tengah membantu seorang korban runtuhnya gunung sampah setinggi 91 meter ke permukiman penduduk.
KOLOMBO, Fajarbangsa.co.id - Sebuah
gunung sampah setinggi 92 meter di sebuah tempat pembuangan akhir runtuh
menimpa permukiman penduduk dan menewaskan 10 orang.
Juru bicara
rumah sakit nasional Kolombo, Pushpa Soysa, Sabtu (15/4/2017),
mengatakan empat di antara korban tewas adalah anak-anak.
Mereka
terdiri atas dua orang anak laki-laki dan dua anak perempuan dipastikan
tewas dalam insiden pada Jumat (14/4/2017) malam itu.
"Keempat anak-anak itu berusia antara 11 sampai 15 tahun," ujar Pushpa.
Pushpa
menambahkan, sebanyak 21 orang dibawa ke rumah sakit dari Kolonnawa
lokasi gunung sampah itu berada runtuh dan menimpa permukiman.
"Kami masih terus siaga, tim penyelamat masih mencari korban dari bawah reruntuhan kediaman mereka," tambah Pushpa.
Pemerintah
Srilanka mengerahkan tentara untuk ikut membantu dalam proses pencarian
korban. Dua mesin berat juga digunakan untuk membersihkan jalan di area
paling terdampak.
Sementara itu, kepolisian mengatakan sebagian warga sudah meninggalkan kediaman mereka sebelum bencana terjadi.
Sebab
hujan deras selama beberapa hari terakhir sudah mengakibatkan longsoran
sampah dan merusak pondasi sebagian besar rumah penduduk.
"Kami
memperkirakan setidaknya 40 rumah hancur tertimpa sampah. Korban bisa
saja lebih banyak jika mereka tak meninggalkan rumah sehari sebelum
bencana terjadi," kata serang pejabat dinas manajemen bencana.
Sebanyak 800 ton sampah ditumpuk setiap hari di lokas pembuangan Kolonnawa, sehingga menimbulkan protes warga sekitarnya.
Parlemen Srilanka belum lama ini memperingatkan 23 ton sampah yang membusuk di Kolonnawa sangat membahayakan kesehatan warga.
Saat ini pemerintah Srilanka sedang berupaya membangun pembangkit listrik yang bisa memanfaatkan sampah sebagai bahan bakarnya.
No comments:
Write comments